Jumat, 02 November 2012

Terpenoid


       PENGERTIAN SENYAWA TERPENOID

Terpenoid merupakan bentuk senyawa dengan keragaman struktur yang besar dalam produk alami yang diturunkan dan unit isoprena (C5) yang bergandengan dalam model kepala ke ekor (head-to-tail), sedangkan unit isoprena diturunkan dari metabolisme asam asetat oleh jalur asam mevalonat(mevalonic acid : MVA).

http://nadjeeb.files.wordpress.com/2009/12/isopren.jpg?w=300&h=209
Struktur Isoprena

Terpenoid merupakan komponen-komponen tumbuhan yang mempunyai bau dan dapat diisolasi dari bahan nabati dengan penyulingan yang disebut minyak atsiri. Minyak atsiri yang berasal dari bunga pada awalnya dikenal dari penentuan struktur secara sederhana, yaitu dengan perbandingan atom hidrogen dan atom karbon dari senyawa terpenoid yaitu 8:5 dan dengan perbandingan tersebut dapat dikatakan bahwa senyawa tersebut adalah golongan terpenoid.

Herba meniran mengandung metabolit sekunder   flavonoid,   terpenoid,   alkaloid   dan  steroid (Kardinan dan Kusuma, 2004). Beberapa hasil penelitian menunjukkan senyawa terpenoid memiliki aktivitas sebagai antibakteri yaitu monoterpenoid      linalool,      diterpenoid      (-) hardwicklic  acid,  phytol,  triterpenoid  saponin dan triterpenoid glikosida (Grayson, 2000; Bigham et al., 2003; Lim et al., 2006; Anonim, 2007; Anonim, 2007)




Untuk membuktikan adanya senyawa terpenoid apa yang terkandung dalam herba meniran (Phyllanthus  niruri Linn) maka dilakukan berbagai metode yaitu :
a)      Ekstraksi
Ekstraksi senyawa terpenoid dilakukan dengan dua cara yaitu :
·         Sokletasi
·         Maserasi
b)      Uji aktivitas antibakteri

Telah dilakukan isolasi dan identifikasi senyawa terpenoid antibakteri dari herba meniran (Pyllanthus niruri Linn) dengan metode Kromatografi Gas – Spektroskopi Massa. Hasil uji fitokimia menggunakan pereaksi Lieberman-Burchard pada ekstrak n–heksana hasil maserasi dan ekstrak n–heksana hasil sokletasi menunjukkan bahwa kedua ekstrak tersebut positif mengandung senyawa terpenoid. Hasil uji aktivitas ekstrak n–heksana terhadap bakteri Escherichia coli ATCC® 25292 dan Staphylococcus aureus ATCC® 25293 menunjukkan fraksi n–heksana hasil sokletasi memberikan daya hambat yang lebih baik. 

Herba meniran (Phyllanthus niruri Linn) mengandung dua senyawa terpenoid yang diduga jenis phytadiene dan 1,2-seco cladiellan, di mana campuran kedua senyawa ini aktif terhadap bakteri Escherichia coli ATCC® 25292 dan bakteri Staphylococcus aureus ATCC® 25293.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Cha Chem's Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template